- Saat Joko Widodo masih menyeleksi calon pasangan cawapresnya, Sofjan Wanandi adalah orang yang paling getol merekomendasikan Jusuf Kalla (orang Orde Baru, politikus Golkar.)
- Jusuf Kalla mengatakan bahwa penunjukkan Jaksa Agung tidak perlu melibatkan PPATK dan KPK.
- PPATK dan KPK tidak dilibatkan dalam screening Jaksa Agung.
- Menteri Hukum dan HAM diangkat dari Partai PDI-Perjuangan.
- BIN dan Tomy Winata hebat dalam melakukan data acquisition, infiltration dan silent operations.
- Supriansa (konsultan hukum Bosowa Group yang dimiliki oleh Erwin Aksa, keponakan Jusuf Kalla) adalah orang yang membeberkan bahwa ada diskusi antara Hasto Kristiyanto (Sekretaris Jenderal Partai PDI-P) dan Abraham Samad.
- KTP dan Kartu Keluarga Feriyani Lim beralamat di ruko milik Era Elvani Halim Kalla, istri Halim Kalla, adik kandung Jusuf Kalla.
- Andi Syamsul Bahri (pengacara Bupati Garut Aceng Fikri, pengacara Partai PPP, pengerah massa yang dibayar oleh seorang jenderal polisi untuk membela polisi saat konflik antara KPK dan Kabareskrim Komjen Susno Duadji) yang melaporkan mantan Wamenkumham Denny Indrayana merupakan sepupu jauh Jusuf Kalla.
- Jusuf Kalla menghendaki pelantikan Budi Gunawan (mantan Kadiv Propam) sebagai Kapolri di tengah desakan rakyat atas reformasi total transparansi penaikan pangkat dan penempatan perwira polisi.
- Jusuf Kalla selalu membantah bahwa terjadi kriminalisasi terhadap pimpinan dan penyidik KPK
- Tomy Winata "Jenderalnya Jenderal" sangat dekat dengan Hendropriyono dan mempercayai Hendropriyono menjabat sebagai Presiden Komisaris KIA Motor Indonesia tahun 1999-2001.
- Kepala BIN era Megawati, Hendropriyono, mendatangi Joko Widodo di Istana dan mengadakan rapat tertutup.
- Kepala BIN era Megawati, Hendropriyono, menjadi satu-satunya orang yang mengucapkan selamat atas penaikan pangkat Budi Waseso.
- Jusuf Kalla merekomendasikan Taufiequrachman Ruki (mantan polisi, politikus, dan anggota DPR-RI) dan Indriyanto Seno Adji (Kuasa Hukum Keluarga Cendana) sebagai Plt. Pimpinan KPK.
- Menantu Hendropriyono, Andika Perkasa, yang menyatakan bahwa Babinsa melakukan kesalahan saat masa Pilpres 2014 dipilih menjadi Komandan Paspampres.
- Jusuf Kalla bersaksi dalam sidang kasus korupsi PLTU Indramayu.
- Jusuf Kalla siap membela terpidana kasus korupsi PLTGU Belawan.
- Jusuf Kalla siap membela Jero Wacik (mantan Menteri ESDM).
- Jusuf Kalla memarahi para wartawan yang mencoba menebak apakah ada keterkaitan antara penunjukan M. Husen (mantan Plt. Direktur Utama Pertamina) sebagai Dirjen Migas KESDM dan kepentingan Bukaka Mandiri Sejahtera di Palopo, Sulawesi.
- Susilo Bambang Yudhoyono tidak mengajak Presiden Terpilih, Joko Widodo, dalam membuat APBN Tahun 2015.
- Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk APBN-Perubahan Tahun 2015 baru selesai di bulan Maret 2015 dan Revisi Nomenklatur untuk APBN-Perubahan Tahun 2015 baru selesai di bulan April 2015.
Integrity Risk
- Walaupun memiliki Agustinus Prasetyoko (Kepala Ekonom Bank BTN), Tony Prasetiantono (Kepala PSKEP UGM), dan Faisal Basri (dosen FEUI yang protektif-rasionalis, calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen); KOMPAS gemar menyitir opini Didik J. Rachbini (Presiden Director INDEF, mantan calon Gubernur DKI Jakarta dari F-PAN), Ahmad Erani Yustika (Executive Director INDEF), dan Enny Sri Hartati (Director INDEF) yang kami ragukan mempunyai deep understanding atas Neraca Pembayaran Indonesia (Transaksi Berjalan, Transaksi Modal dan Finansial, dan seterusnya.)
Risks of Conflict of Interest
- Sofjan Wanandi diangkat sebagai Ketua Tim Ahli Wapres Jusuf Kalla, Franky Sibarani diangkat sebagai Kepala BKPM.
- Mantan ajudan Mega (istri alm. Taufiq Kiemas), Budi Gunawan (mantan Kadiv Propam), menjadi cakapolri, enam belas (16) anak buah Budi Gunawan naik pangkat dan Budi Waseso diangkat menjadi jenderal bintang tiga.
Opportunities
- Walaupun menurut Hendropriyono tidak disukai oleh para ketua umum partai politik, Luhut Binsar Pandjaitan diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
- Luhut Binsar Pandjaitan merekrut lulusan-lulusan Akademi Militer Magelang dan putra-putri terbaik Indonesia untuk menjadi bumper Presiden Jokowi dalam perlawanan tegas terhadap Oligarki.
- Selesainya Revisi DIPA, Selesainya Revisi Nomenklatur, dan Cairnya APBN-Perubahan Tahun 2015 dapat meningkatkan Government Spending dan mengejar keterlambatan Pertumbuhan (Y=C+I+G+X-M)
Honorable Comments
- Rizal Ramli (Managing Director ECONIT) mengkritik pernyataan konyol Sofjan Djalil (Menko Ekuin Kabinet Kerja, Menteri BUMN era Susilo Bambang Yudyono yang berlatar belakang pendidikan S1 S2 dan S3 Hukum) yang kurang hafal Neraca Pembayaran Indonesia.
- Faisal Basri (dosen FEUI yang protektif-rasionalis, calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen) mengkritik Permendag No. 44 Tahun 2014 dan pernyataan Rachmat Gobel (Komisaris Utama Panasonic Gobel Indonesia, Menteri Perdagangan), yang tidak sejalan dengan program peningkatan nilai tambah mineral (hilirisasi/smelterisasi.)
- Survei-survei selalu menunjukkan bahwa Saleh Husin (Menteri Perindustrian yang berasal dari Partai Hanura) dan Amran Sulaimanl (CEO Tiran Group, Menteri Pertanian) layak direshuffle.
- David Sumual (Kepala Ekonom Bank BCA) dan Lana Soelistianingsih (Dosen FEUI, Kepala Ekonom Samuel Sekuritas) menyayangkan pelemahan rupiah yang sangat signifikan di masa saat ini (tapering-off quantitative easing/"dollar pulang kampung"/penaikan suku bunga the Fed) dipicu oleh arahan Jusuf Kalla terkait penurunan suku bunga BI.
Closing
"Pandawa itu orang yang sudah baik. Tetapi kalau Kurawa itu orang yang sedang berproses menuju baik. Jadi, ga ada orang yang buruk. Dalam kehidupan ini, semua orang sedang mencoba menjadi baik...adalah tugas kita untuk membantu orang yang sedang berproses agar sisi baiknya lah yang akan muncul." - K.H. Abdurrahman Wahid (Presiden Republik Indonesia tahun 1999-2001)
Hope and Prayer
Kalau Tomy Winata, Kepolisian, dan BIN itu influensial. Apa susahnya mereka melakukan hal yang baik untuk negeri ini?